Hallo semuanya,,,Selamat Datang di shendy-septyaneu.blogspot.com,,,Hallo semuanya,,,Selamat Datang di shendy-septyaneu.blogspot.com,,,Hallo semuanya,,,Selamat Datang di shendy-septyaneu.blogspot.com,,,Hallo semuanya,,,Selamat Datang di shendy-septyaneu.blogspot.com,,,Hallo semuanya,,,Selamat Datang di shendy-septyaneu.blogspot.com,,,Hallo semuanya,,,Selamat Datang di shendy-septyaneu.blogspot.com,,,Hallo semuanya,,,Selamat Datang di shendy-septyaneu.blogspot.com,,,Hallo semuanya,,,Selamat Datang di shendy-septyaneu.blogspot.com

kaligrafi

Kamis, 08 Desember 2011

Bagaimana Menghadapi Siswa yang Memiliki Gaya Belajar yang Berbeda di Dalam Proses Pembelajaran ?

Tidak semua anak punya gaya belajar yang sama seperti pepatah lain lubuk, lain pula ikannya. Lain anak, lain pula gaya belajarnya. Meskipun mereka bersekolah di sekolah atau bahkan duduk di kelas yang sama, kemampuan setiap anak dalam memahami dan menyerap materi pelajaran sudah pasti tidak sama dan berbeda tingkatannya. Ada yang cepat, sedang dan ada pula yang sangat lambat. Karenanya, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi dan menyimpannya dalam memori otak mereka. Penelitian oleh Dunn dan Dunn merupakan salah satu alat yang mengandung unsur-unsur gaya hasil penelitian ilmiah yang jelas-jelas bersifat biologis dan tetap sepanjang masa. Penelitian yang dilangsungkan sejak 1979 mengungkapkan bahwa tiga perlima gaya belajar bersifat genetis, dan sisanya, diluar ketekunan, bisa dikembangkan memalui pengalaman Gaya belajar seseorang anak adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap, lalu mengatur, dan mengolah informasi. Gaya belajar seseorang anak  merupakan modalitas belajarnya yang harus ia temukan dan kembangkan. Gaya belajar tersebut antara lain : Visual, Auditorial, dan Kinestetik. Berdasarkan penelitian pada tahun 2008, profil gaya belajar” rata-rata siswa yang dikumpulkan oleh SDS (Spesific Diagnostic Studies), di Rockville, Maryland, dari 5.300 siswa, kelas 5 sampai 12, yang mengisi Daftar Uji Learning Channel Preference SDS, di Amerika Serikat, Hongkong dan Jepang menyebutkan bahwa 37% siswa mempunya gaya belajar Haptik/Kinestik (bergerak, menyentuh, melakukan); 34 siswa mempunyai gaya belajar Auditorial (suara, musik) dan 29% siswa mempunyai gaya belajar Visual (belajar melalui gambar).
Bagi siwa yang memiliki gaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi. Ciri-ciri gaya belajar visual yaitu Bicara agak cepat, mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi, tidak mudah terganggu oleh keributan, mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar, lebih suka membaca dari pada dibacakan, pembaca cepat dan tekun, seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata, lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato, lebih suka musik dari pada seni, mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya. Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual, misalnya gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta, gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting, ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi, gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video), ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.
Bagi siwa yang memiliki gaya belajar auditori, mereka mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset. Ciri-ciri gaya belajar auditori yaitu saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri, penampilan rapi, mudah terganggu oleh keributan, belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat, senang membaca dengan keras dan mendengarkan, menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca, biasanya ia pembicara yang fasih, lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya, lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik, mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visual, berbicara dalam irama yang terpola, dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara, Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori, misalnya ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga, dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras, gunakan musik untuk mengajarkan anak, diskusikan ide dengan anak secara verbal, biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.
Bagi siwa yang memiliki gaya belajar kinestetik, belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan. Ciri-ciri gaya belajar kinestetik yaitu berbicara perlahan, penampilan rapi, tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan, belajar melalui memanipulasi dan praktek, menghafal dengan cara berjalan dan melihat menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca, merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita, menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca, menyukai permainan yang menyibukkan, tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu, menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi. Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik, misalnya jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam, ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru), izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar, gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan, izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.
Contoh pembelajaran matematika pada materi lingkaran dengan gaya belajar siswa yang berbeda-beda, misalnya untuk menjelaskan bagian-bagian dari lingkaran seperti jari-jari, diameter dan tali busur. Cara untuk mengajarkan siswa yang memiliki gaya belajar visual, guru menggambarkan lingkaran di depan papan tulis dan menggambarkan bagian-bagian lingkaran dengan menggunakan warna-warna yang menari. Cara untuk mengajarkan siswa yang memiliki gaya belajar audio, guru harus menjelaskan materi tersebut dengan suara yang keras lalu berilah pertanyaan-pertanyaan kepada siswa tersebut. Cara untuk mengajarkan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetis, guru membagikan alat peraga seperti lingkaran yang terbuat dari karton lalu meminta siswa untuk mencoba sendiri mengenali bagian-bagian dari lingkaran.

 Bagi guru yang ingin sukses pada masa mendatang, sangat penting untuk mengetahui apa yang berlangsung dalam kepala murid mereka. Perlu juga mengetahui perlakuan apa yang mereka butuhkan. Pengetahuan guru tentang gaya belajar membantu para guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang multi-indrawi, yang melayani sebaik mungkin kebutuhan individual setiap siswa. Dengan memanfaatkan konsep keragaman dan menerima gaya belajar yang berbeda. Para guru menjadi lebih efektif dalam menentukan strategi-strategi pengajaran, dan murid akan belajar dengan lebih percaya diri dan lebih puas dengan kemajuan belajar mereka.
Adapun cara untuk mengetahui gaya belajar siswa:
1.   Siswa dengan gaya belajar visual
Memutar film, menunjukkan gambar atau poster, dan juga menunjukkan peta ataupun diagram. Dengan proses belajar mengajar seperti ini, kita bisa melihat para siswa yang mempunyai kecenderungan belajar secara visual akan lebih tertarik dan antusias.
2.   Siswa dengan gaya belajar auditori
Gunakan metode ceramah secara umum, catatlah siswa-siswa yang mendengarkan dengan tekun hingga akhir. Perhatikan siswa-siswa yang “kuat” bertahan berapa lama dalam mendengar. Klasifikasikan mereka sementara dalam golongan orang-orang yang bukan tipe pembelajar yang cenderung mendengarkan. Dari sini kita bisa mengklasifikasikan secara sederhana tipe-tipe siswa dengan model-model pembelajar auditori yang lebih menonjo
3.   Siswa dengan gaya belajar kinestetik
Dengan metode pembelajaran menggunakan praktek atau simulasi. Para pembelajar kinestetik tentu saja akan sangat antusias dengan model belajar mengajar semacam ini. Begitu seterusnya kita melihat bagaimana reaksi siswa terhadap setiap model pembelajaran sehingga lambat laun kita akan lebih mudah memahami dan mengetahui kecenderungan gaya belajar yang mereka.

Setelah mengetahui gaya belajar siswa dan kecenderungan kecerdasan yang paling menonjol dimiliki siswa, saatnya sebagai guru kita menyesuaikan dengan gaya belajar mereka.
1.   Untuk pembelajar visual, di mana lebih banyak menyerap informasi melalui mata, hal-hal yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan kemampuan belajar mereka adalah:
a.   Biarkan mereka duduk di bangku paling depan, sehingga mereka bisa langsung melihat apa yang dituliskan atau digambarkan guru di papan tulis.
b.   Buatlah lebih banyak bagan-bagan, diagram, flow-chart menjelaskan sesuatu,
c.   Putarkan film, minta mereka untuk menuliskan poin-poin penting yang harus dihapalkan.
d.   Gunakan berbagai ilustrasi dan gambar
e.   Tulis ulang apa yang ada di papan tulis.
f.   Gunakan warna-warni yang berbeda pada tulisan.
2. Untuk pembelajar auditori, di mana mereka lebih banyak menyerap informasi melalui pendengaran, hal-hal yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan kemampuan belajar mereka adalah:
a. Gunakan audio dalam pembelajaran (musik, radio, dll), saat belajar.
b. Biarkan mereka membaca dengan nyaring dan suara keras.
c. Seringlah memberi pertanyaan kepada mereka.
d. Membuat diskusi kelas.
e. Menggunakan rekaman.
f. Biarkan mereka menjelaskan dengan kata-kata.
g. Biarkan mereka menuliskan apa yang mereka pahami tentang satu mata pelajaran.
h. Belajar berkelompok.
3.  Sedangkan untuk pembelajar kinestetik, di mana mereka lebih banyak menyerap informasi melalui gerakan fisik, hal-hal yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan kemampuan belajar mereka adalah:
a. Perbanyak praktek lapangan (field trip).
b. Melakukan demonstrasi atau pertunjukan langsung terhadap suatu proses.
c. Membuat model atau contoh-contoh.
d. Belajar tidak harus duduk secara formal, bisa dilakukan dengan duduk dalam posisi yang nyaman, walaupun tidak biasa dilakukan oleh murid-murid yang lain.
e. Perbanyak praktek di laboratorium.
f. Boleh menghapal sesuatu sambil bergerak, berjalan atau mondar-mandir.
g. Perbanyak simulasi dan role playing. 
h. Biarkan murid berdiri saat menjelaskan sesuatu.

3 komentar:

  1. Trima kasih krn sudah membagi ilmunya yg sangat bermanfaat buat saya.....

    BalasHapus
  2. Keren Sangat membantu..
    Untuk melihat kampus terbaik yang ada di sumatera utara khususnya kota medan yukk kunjungin website : https://www.uma.ac.id/ kampus bestari dan terbaik di kota medan

    BalasHapus
  3. How To Play Toto Slots On Your Mobile Device
    TOTO is 카지노 an online slot machine designed for experienced players kirill-kondrashin who are just as curious. The goal is to play the game instantly by inserting small,

    BalasHapus

Silahkan komentar di sini ya,,^_^